Minggu, tanggal 1 Juni 2025, Pukul 08.00 WIB sd 08.46 WIB, bertempat di Halaman Depan Kantor Walikota Magelang, telah diselenggarakan Kegiatan Upacara Bendera Dalam Rangka Memperingati Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 Tingkat Kota Magelang yang diikuti oleh 400 peserta,
A. Hadir Dalam Kegiatan :
1. Wali Kota Magelang beserta Istri
2. Wakil Wali Kota Magelang beserta Istri
3. Ketua DPRD Kota Magelang atau yang mewakili
4. Komandan Kodim 0705 Magelang atau yang mewakili
5. Kapolres Magelang Kota yang diwakili Kasatlantas
6. Plh. Kepala Kejaksaan Negeri Magelang atau yang mewakili
7. Ketua Pengadilan Negeri Magelang yang diwakili oleh Panitera
8. Sekretaris Daerah beserta Istri
9. Kepala Kantor Kemenag Kota Magelang
10. Kepala Kantor Pengadilan Agama Kota Magelang
11. Komandan Rindam IV Diponegoro
12. Kepala RST dr. Sujono
13. Danyon armed 11
14. Danyon armed 3
15. Anggota DPRD
16. Pejabat Esselon II Pemerintah Kota Magelang
17. Para Kepala OPD Se Kota Magelang
18. Para Kepala BUMD Se Kota Magelang
19. Para Rektor Universitas Se-Kota Magelang
20. Para Kepala Instansi Vertikal Se Kota Magelang.
21. Para Ketua Parpol Se Kota Magelang
22. Para Ketua Ormas Se Kota Magelang
23. Para Pejabat Esselon III Se Kota Magelang
24. Para Lurah Se Kota Magelang
25. Para Sekolah SMA/SMK/MA Se Kota Magelang
26. Para Kepala Sekolah SMP/MTS Se Kota Magelang
27. Para Kepala Organisasi Kemasyarakatan Se Kota Magelang.
B. Susunan Kegiatan Upacara :
1. Persiapan Upacara
2. Pasukan Upacara memasuki tempat upacara
3. Komandan Upacara memasuki tempat upacara
4. Laporan Komandan Upacara
5. Inspektur Upacara memasuki tempat upacara
6. Penghormatan kepada Inspektur Upacara
7. Laporan Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara
8. Pengibaran Sang Merah Putih
9. Mengheningkan Cipta
10. Pembacaan teks Pancasila
11. Pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
12. Amanat Inspektur Upacara
13. Pembacaan doa
14. Laporan Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara
15. Penghormatan kepada Inspektur Upacara
16. Inspektur Upacara meninggalkan tempat upacara
17. Laporan Perwira Upacara kepada Inspektur Upacara
18. Upacara selesai.
C. Petugas Upacara :
A. Perangkat Upacara sebagai berikut:
1. Inpektur Upacara : Walikota Magelang, H. Damar Prasetyono;
2. Komandan Upacara : Kapt Arm. Jumiyanto Kaprimkopad Kodim 0705/Magelang;
3. Perwira Upacara : Kasubag Strajemen Bagren Polres Magelang kota, AKP Jakarta Sudibya;
4. Pengibar Bendera : Pasukan Paskibraka 2024
5. Pembaca UUD 1945 : Paskibraka 2024
6. MC : Paskibraka 2024
7. Pembaca Doa : Kemenag Kota Magelang
D. Deputasi Upacara :
1. Kodim 0705 : 1 Peleton Bersenjata
2. Kapolres Magelang Kota : 1 Peleton Bersenjata
3. OPD se- Kota Magelang :
- Setda : @5 orang/Bagian
- Kecamatan @ 1 Peleton / Kecamatan
- OPD lain : @10 orang per OPD
- Satpol PP : 1. Satpol PP, Satlinmas dan Damkar : masing masing 1 Pleton
- BPBD Kota Magelang : 1 Pleton Tim Rescue
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang : ASN dan Guru masing - masing 1 Pleton, Siswa SMP : 4 Pleton terdiri dari Osis dan Pramuka.
- Cabang Dinas Wilayah 8 Provinsi Jawa Tengah : Siswa SMA dan SMK : masing masing 4 Pleton terdiri dari Osis dan Pramuka.
- Kantor Kemenag : Siswa MA dan MTS masing masing 2 pleton terdiri dari Osis dan Pramuka.
- BUMD Se Kota Magelang : Masing Masing 1 Pleton
- PMI Kota Magelang : 1 Pleton
- Resimen Mahasiswa Untidar dan Unnima : 1 Pleton
- Ormas Se Kota Magelang : 10 orang / Ormas
- Partai Politik Se Kota Magelang : 10 Orang / Parpol
- Mahasiswa Untidar, Unimma, Akatirta, STIMIK Bina Patria, Polkesmar Kebidanan dan Keperawatan dan Akper : masing masing 1 Pleton
- Persit, Bhayangkari, TP PKK Kota Magelang, Dharma Wanita Kota Magelang, KORPRI, Kwarcab Pramuka Kota Magelang : Masing masing : 1 Pleton
- HMI, GMNI, KAMMI, PMII dan IMM : Masing - masing 10 orang.
E. Amanat Walikota Magelang:
Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin. Puji syukur ke hadirat allah subhanahu wa ta'ala, atas limpahan rahmat dan karunia-nya, pagi ini kita semua diberi kesempatan untuk hadir bersama dalam upacara peringatan hari lahir Pancasila tahun 2025.
Pancasila bagi kita semua, bukanlah sekedar dasar negara. Lebih dari itu, Pancasila adalah tali pengikat keberagaman dan kemajemukan bangsa ini.
Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus senantiasa kita jaga dan amalkan, agar terwujud kehidupan bermasyarakat yang rukun, harmonis, dan saling menghormati.
Alhamdulillah, berkat kerja sama seluruh elemen masyarakat, kota magelang berhasil meraih peringkat keempat nasional dalam indeks kota toleran tahun 2024.
Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa semangat saling menghargai dan menghormati kemajemukan telah menjadi kekuatan untuk menghapus sekat-sekat perbedaan dan menciptakan kehidupan yang aman, setara, dan inklusif bagi seluruh masyarakat kota magelang, tanpa memandang latar belakang agama, suku, maupun keyakinan.
Namun demikian, capaian ini bukanlah tujuan akhir. Justru ini menjadi pengingat dan motivasi bagi kita semua untuk terus berbenah, meningkatkan kualitas toleransi, memperkuat pengamalan nilai-nilai Pancasila, dan menjadikan kota magelang sebagai teladan bagi kota-kota lain di indonesia.
Mari kita lanjutkan semangat ini dalam setiap tindakan, setiap kebijakan, dan setiap program pelayanan kepada masyarakat, agar prestasi kota magelang semakin baik di masa yang akan datang.
Dan sebagai bagian dari peringatan ini, saya akan membacakan pidato kepala badan pembinaan ideologi Pancasila republik indonesia, yang akan menjadi penguat komitmen dalam menjaga dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Hari ini, tanggal 1 juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa indonesia: hari lahir Pancasila. Hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya negara kesatuan republik indonesia.
Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan uud 1945. La adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, izinkan saya mengajak kita semua merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman indonesia. La mempersatukan lebih dari 270 (dua ratus tujuh puluh) juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda.
Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah m agenda prioritas me 7 of 13 cita sebagai delapan has 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam asta cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia.
Mengapa ini menjadi prioritas? Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilainilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi.
Memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata. Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial kita..
Oleh karena itu, melalui asta cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan: dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.
Pertama, dalam dunia pendidikan, kita perlu menanamkan Pancasila sejak dini, bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian. Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter dan kuat dalam integritas moral.
Kedua, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat. Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok atau golongan.
Ketiga, dalam bidang ekonomi, kita perlu memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat indonesia. Keadilan sosial, sebagaimana termaktub dalam sila kelima, harus menjadi orientasi utama. Usaha mikro, kecil dan menengah (umkm), ekonomi kerakyatan dan koperasi harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa.
Keempat, dalam ruang digital, kita harus membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai. Etika, toleransi dan saling menghargai tetap harus ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya. Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi, dengan literasi digital dan semangat gotong-royong.
BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis: dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi aparatur sipil negara dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk mengarusutamakan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat. Semua ini bertujuan agar Pancasila tidak hanya dihafalkan, tetapi dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata.
Namun, tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri. Kita semua, seluruh elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama pembumian Pancasila.
Mari kita jadikan hari lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila
Kita ingin indonesia yang maju bukan hanya secara teknologi, tetapi juga secara moral. Kita ingin indonesia yang sejahtera bukan hanya dalam angka statistik, tetapi juga dalam rasa keadilan dan persaudaraan. Kita ingin indonesia yang dihormati dunia bukan hanya karena kekuatan ekonominya, tetapi karena keluhuran budinya dan kebijaksanaan rakyatnya.
Peringatan hari lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan indonesia raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan.
Akhirnya, marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara.