PENINGKATAN RASA SOLIDARITAS DAN IKATAN SOSIAL DI KALANGAN MASYARAKAT

Ditulis oleh | Tanggal | Dibaca

Pada hari Selasa tanggal 25 Februari 2020 pukul 09.00 s.d 11.30 WIB di Gedung Pertemuan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 8 Eks Kedu jalan Pangeran Diponegoro No 1 Magelang Tengah Kota Magelang telah dilaksanakan kegiatan Peningkatan Rasa Solidaritas dan Ikatan Sosial di Kalangan Masyarakat dengan tema "Dengan Semangat Persatuan dan Kesatuan Kita Pertahankan Iklim Sejuk dan Kondusif Guna Mendukung Suksesnya Penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Magelang Tahun 2020", yang diselenggarakan oleh Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Magelang dan diikuti lk 100 orang terdiri dari OPD terkait, guru penamping, pelajar SMA/SMK, mahasiswa dan ormas.

Acara dibuka oleh Sekretaris Badan Kesbangpolinmas, Bambang Nuryanta, SE, MM.
Narasumber kegiatan tersebut antara lain :
a. Anggota Komisi A DPRD Kota Magelang Bp Saleh Nahdi SE;
b. Staf Pengajar Fisip Undip Semarang Drs Ahmad Taufiq M. Si;

Materi yang disampaikan oleh Bp Saleh Nahdi tentang Wawasan Kebangsaan dan Nilai nilai Kejuangan sbb :

a. Wawasan Kebangsaan 
Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila,
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. Nilai kejuangan
Dalam sejarah Indonesia nilai kejuangan dimaksudkan untuk menggambarkan daya dorong perlawanan dan pendobrak yang mampu membawa bangsa ini untuk membebaskan dirinya dari penjajahan Belanda dan Jepang.
Jaman sekarang perjuangan diletakkan pada
membebaskan diri dari kemiskinan, kebodohan, penurunan kualitas mental/moral.

c. Peran Warga Masyarakat
1) Menjaga Persatuan dan Kesatuan dalam rangka pembangunan Nasional di segala bidang;
2) Membentuk generasi penerus dalam turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Ancaman Gangguan Hambatan dan Tantangan
Dari luar dan dalam negeri sebagai komponen bangsa/menjaga keutuhan NKRI. Dan mampu mencegah mengatasi Aksi teror, sabotase/pengacau keamanan budaya/moral;

e. Sumber Potensi Ketahanan Bangsa
1) Akhlak dan Moral Profesionalisme;
2) Iptek;
3) Wasbang;
4) Nilai nilai kejuangan;
5) Ideologi bela negara pembaruan kewaspadaan.

f. Tujuan dan sasaran wasbang
1) Bangsa yang kuat, rukun bersatu;
2) Berdaya saing tinggi, sejahtera;
3) Terjaganya sejarah kebangsaan Indonesia dan cinta NKRI;
4) Secara khusus meredam berkembangnya penonjolan primordialisme sempit, kesukuan, kedaerahan, dan mencegah disintegritasi bangsa;
5) Meningkatkan kualitas penangkal maya demi lestarinya bangsa.

g. Ketahanan Bangsa
Merupakan kondisi dinamik bangsa yang berisi :
1) Ketangguhan, keuletan dan kehandalan yang dibangun agar mampu menghadapi tantangan dari dalam dan luar negeri;
2) Konsepsi untuk membangun kesejahteraan dan kehormatan bangsa;
3) Kekuatan akhlak, moral, iptek, wsbang, profesionalisme;
4) Aspek : ipoleksosbudhankam, termasuk kewaspadaan.

h. Nilai nilai wasbang 
1) Pengorbanan. Kesediaan mereduksi kepentingan pribadi daerah golongan demi kepentingan bangsa;
2) Kesederajatan. Kesempatan yang sama untuk berperan demi bangsa;
3) Kekeluargaan. Kesediaan untuk menjalin hubungan harmonis diantara sesama anak bangsa.

i. Wawasan kebangsaan dalam sejarah
Wawasan Kebangsaan Indonesia tercetus/diikrarkan pada sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai tekat perjuangan dan merupakan konvensi Nasional.
Aspek wawasan kebangsaan:
1) Aspek moral
2) Aspek intelektual

j. Nilai nilai wasbang
1) Penghargaan terhadap harkat dan martabat sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa;
2) Tekad bersama untuk berkehidupan yang bebas, merdeka, dan bersatu;
3) Cinta tanah air dan b?ngsa;
4) Demokrasi dan kedaulatan rakyat
5) Kesetiakawanan sosial;
6) Masyarakat adil dan makmur.

k. Nilai dasar wawasan kebangsaan dan kejuangan
1) Penghargaan terhadap harkat dan martabat;
manusia sebagai makhluk Tuhan YMK
2) Tekad bersama berkehidupan yang bebas,
merdeka dan bersatu;
3) Cinta akan tanah air dan bangsa:
4) Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
5) Kesetiakawanan sosial;
6) Masyarakat adil dan makmur.

l. Dampak Globalisasi yang dapat mengganggu Wasbang
1) Serbuan Informasi dan Multimedia Bisa
Merusak Nilai- Nilai Sosial-budaya Bangsa;
2) Masuknya ideologi/paham luar dapat
mengganggu ketentraman hidup masyarakat negara berkembang;
3) Ketergantungan negara-negara berkembang terhadap negara-negara maju dalam teknologi, modal dan pasar ekspor semakin besar.

Materi yang disampaikan Drs Ahmad Taufiq M. Si tentang Peningkatan Rasa Solidaritas dan Ikatan Sosial di Kalangan Masyarakat Guna Memperkuat Karakter Bangsa sbb :

a. Mc Clelland (Harvard University) tentang Motivasi dan Maju Mundurnya Suatu Bangsa
Setelah meneliti di 40 negara, khususnya dengan mengkaji jatuh bangunnya Florence (Italia Utara) Beliau berkesimpulan :
1) Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh generasi muda;
2) Apa yang dibaca oleh generasi muda sekarang akan menentukan maju mundur suatu bangsa, sehingga muncullah teori "You Are What You Read";
3) Bacaan yang Membuat Maju dan Bangkit adalah tentang kepahlawanan dan sebaliknya;
4) Muncullah teori "Need For Achievement" (N'Ach).

b. Beberapa contoh hubungan sosial trust dan keunggulan dalam masyarkat
1)  MUHAMMAD YUNUS
Keberhasilan Proyek Grameen Bank, menggunakan social-trust untuk common goal;
2) PUTNAM, meneliti tentang hilangnya social-trust di Italia Selatan yang terkenal dengan mafia dan gangster ("Bowling Alone" dan "Making Democracy Work")
PUTNAM : tentang pentingnya rasa saling percaya. Saling kerja sama, partiisipasi warga
dalam kerja sosial, amal-amal sosial, kegiatan keagamaan dan sosial lainnya masyarakat/negara mengalami masa kegelapan sekaligus masa kehancuran.

c. Basis 4 Kecerdasan
1) Intelektual;
2) Emosi;
3) Spiritual;
4) Adversity.

d. Basis Kebhinekaan
1) Indonesia bangsa multi etnis;
2) Indonesia bangsa multi kultur;
3) Indonesia multi agama;
4) Indonesia;
5) Bhinneka mendukung nilai-nilai: inklusif
(tidak eksklusif), terbuka, koeksistensi damai dan kebersamaan, kesetaraan, tidak
merasa paling benar, toleran dan musyawarah.

e. Basis Pancasila
1) Relijiusitas/Spritualitas (Living in harmony
among man-nature-God);
2) Gotong-royong (Togetherness)
3) Toleransi
4) Beradab dan Rendah Hati (Civilized and
?umility)
5) Ketenangan & Kebijaksanan Lokal (Calmity dan Local wisdom or Life is Flow)
6) Demokrasi (community sharing)

f. Jenis Solidaritas Sosial
1) Solidaritas Mekanik
Individualistik terus menerus ditekan oleh konformitas yang didasarkan oleh homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan dan sentimen.
2) Solidaritas Organik
Muncul karena pembagian kerja bertambah besar, berdasarkan tingkat saling ketergantungan fungsional yang tinggi, karena muncul dan berkembangnya spesialisasi dan pembagian kerja.

Proses proses Assosiatif
Proses asosiatif adalah prose yang merupakan penggabungan antara dua objek atau tanggapan indriawi. Proses penggabungan dapat diuraikan menjadi dua bentuk yakni :
1) Kerja sama (cocperation),
2) Akomodasi (acomodation),
3) Asimilasi (assimilation),
4) Akulturasi (acculturation).