MONITORING KEGIATAN JELAJAH KOTA TUA MAKAM JOHANNES VAN DER STEUR

Ditulis oleh | Tanggal | Dibaca

Pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2022 Pukul 07.00 WIB s/d 11.30 WIB di Jl. Ikhlas Kelurahan Magersari, Kota Magelang telah diadakan kegiatan jelajah Kota Tua Makam tokoh kemanusiaan Johannes Van Der Steur (yang berada di Jalan Ikhlas) dalam rangka kegiatan pameran Arsip Fotografi. Kegiatan dipimpin oleh Sdr. Bagus Priyana Gubernur Kota Toea dan diikuti 30 orang peserta dari pegiat budaya dan sejarah.
Kenangan tokoh kemanusiaan asal Belanda, Johannes van der Steur masih dekat bagi masyarakat Magelang. Makamnya di belakang deretan pertokoan Jalan Ikhlas, Kelurahan Magersari, Kota Magelang masih mendapat perhatian. "Dia datang ke Indonesia awal periode 1900-an. Suatu ketika dia datang ke Magelang, dimana di Magelang terdapat tangsi militer. Nah, suatu ketika saat berkunjung di suatu kampung, oleh seseorang dikatakan kalau mau mengurus banyak anak-anak terlantar datang ke kampung-kampung," tutur Bagus. Orang tua dari anak-anak terlantar itu meninggal akibat perang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang.
"Setelah itu, dia pulang ke Belanda. Di sana menjual segala aset miliknya, termasuk membawa istrinya datang ke Magelang. Kemudian, di sini membeli lahan yang luas di Meteseh dan mendirikan panti asuhan, terus mengasuh ribuan anak-anak terlantar segala suku, bukan hanya Eropa atau Belanda, tetapi juga masyarakat pribumi seperti dari Ambon, Manado, dari Jawa, Flores dan seterusnya," kata dia. Adapun total anak asuhnya ketika itu mencapai 7.000 orang. Namun saat Jepang datang di Magelang, van der Steur dibawa menuju Cimahi dan saat usia 80 tahun dirawat di Semarang. "Pada usia 80 tahun sakit dirawat di rumah sakit di Semarang, lalu dibawa ke Magelang meninggal sekitar bulan September 1945 dalam usia 80 tahun. Saat proses pemakaman di sini dihadiri ribuan orang," kata Bagus.
 
Pegiat ini membuat komunitas yang berisi orang-orang yang suka akan sejarah dan dengan menggunakan 15 kendaraan sepeda motor roda dua peserta tetap mematuhi protokol kesehatan dan peraturan lalulintas. Rangkaian kegiatan tersebut dimulai dengan mengunjungi dan mendokumentasikan makam tokoh kemanusiaan Johannes Van Der Steur dan anak asuhnya  (Terdapat 24 makam) dan 1 monumen. serta melihat galeri foto.
Kurator Pameran Arsip Foto “Indo Magelang: Antara Memori & Identitas” dan penulis buku “Dalam Bayang-Bayang Modernitas Orang Indo di Kota Magelang pada Akhir Masa Kolonial” Tedy Harnawan memandu peserta mengelilingi galeri pameran sembari menjelaskan satu persatu foto dan arsip orang-orang Indo Eropa yang pernah tinggal dan hidup di Kota Magelang.